Pertanyaan tentang Diksi atau pemilihan kata yang sulit
Pertanyaan diksi yang sulit. Pemilihan kata merupakan sebuah pelajaran yang dianggap mudah, tetapi sangat Sulit dalam praktik dan penerapannya, Berikut beberapa pertanyaan tentang diksi dan pilihan kata.
1. Mengapa diksi diperlukan dalam berbahasa?
Diksi diperlukan agar terjadinya Efisiensi, ketepatan, serta tidak membuat lawan bicara kita merasa tersinggung atas pilihan kata yang kita gunakan.
Dan lebih jauh lagi, Diksi sangat diperlukan untuk menarik simpati dalam pidato dan ceramah yang disampaikan didepan umum. atau digunakan dalam novel untuk membuat seseorang mau membaca novel tersebut hingga habis
2. Apa dampak Diksi atau pilihan kata terhadap penyampaian Informasi/ berita?
Dampaknya luar biasa penting, karena Penyampaian informasi perlu hal yang disebut efektif dan efisien, sehingga menjadikan berita tersebut Singkat, padat, tepat.
Dan hal tersebut tidak mudah, karena membutuhkan ilmu dan kosakata bahasa yang luar biasa banyak, sehingga bermunculan Fakultas komunikasi di berbagai universitas di Indonesia.
3. Mengapa kita seharusnya memilih diksi yang mengikuti gaya bahasa lawan bicara kita?
Jawabannya mudah, agar dia mengerti. Contohnya saja ketika berbicara dengan orang medan, Tentu saja Gaya bahasa mereka terkesan kasar, walaupun maksudnya bukan seperti itu.
Diksi yang kita gunakan pun harus sesuai, agar dia mengerti dan setidaknya mau berbicara dan mendengarkan kita berbicara.
4. Apa Diksi ambigu yang sering kali kita pakai dalam kehidupan sehari hari?
Sakit Hati :Yang sakit perasaan atau memang penyakit di bagian hati
Keras kepala : Bandel atau kepalanya memang keras
5. Bagaimana membedakan Diksi Homonim ketika kata tersebut diucapkan (secara lisan)
Homonim adalah sama bunyi, sama tulisan, tetapi beda arti. Satu satunya cara membedakannya adalah kita harus mengerti kemana awal dan akhir pembicaraan orang itu mengarah.
Contohnya : Bisa saja bisa ular itu menyebar keseluruh tubuhnya jika ia tidak dapat cepat dibawa kerumah sakit.
Tentu jika sudah faham arah kalimatnya, maka akan faham homonim yang dimaksudkan.
6. Sebutkan Contoh dampak penggunaan diksi yang salah dalam kehidupan masyarakat sehingga secara tidak langsung menyinggung orang lain?
Contohnya kita bertabrakan bahu dengan seseorang dijalan karena tidak fokus, Lalu dia marah dan mengatakah 'Lo Buta ya? mata lo dimana?' . Contoh seperti ini merupakan hinaan tidak langsung pada kaum tunanetra.
Dan mirisnya lagi, contoh seperti diatas berulang kali kita temukan di dalam 'sinetron MURAHAN' indonesia.
7. Sebutkan kasus Diksi yang dilakukan oleh pejabat negara, dan apa tanggapanmu?
Akhir akhir ini dilakukan oleh K.H Ma'ruf amin, yang menggunakan diksi kaum difabel sebagai budek dan buta. Hingga dituntut oleh forum tunanetra.
Walaupun penjelasan tim ma'ruf amin mereka tidak bermaksud menyinggung kaum difabel, tetapi lain kali harus berhati hati dengan Diksi atau pilihan kata yang dipilih.
1. Mengapa diksi diperlukan dalam berbahasa?
Diksi diperlukan agar terjadinya Efisiensi, ketepatan, serta tidak membuat lawan bicara kita merasa tersinggung atas pilihan kata yang kita gunakan.
Dan lebih jauh lagi, Diksi sangat diperlukan untuk menarik simpati dalam pidato dan ceramah yang disampaikan didepan umum. atau digunakan dalam novel untuk membuat seseorang mau membaca novel tersebut hingga habis
2. Apa dampak Diksi atau pilihan kata terhadap penyampaian Informasi/ berita?
Dampaknya luar biasa penting, karena Penyampaian informasi perlu hal yang disebut efektif dan efisien, sehingga menjadikan berita tersebut Singkat, padat, tepat.
Dan hal tersebut tidak mudah, karena membutuhkan ilmu dan kosakata bahasa yang luar biasa banyak, sehingga bermunculan Fakultas komunikasi di berbagai universitas di Indonesia.
3. Mengapa kita seharusnya memilih diksi yang mengikuti gaya bahasa lawan bicara kita?
Jawabannya mudah, agar dia mengerti. Contohnya saja ketika berbicara dengan orang medan, Tentu saja Gaya bahasa mereka terkesan kasar, walaupun maksudnya bukan seperti itu.
Diksi yang kita gunakan pun harus sesuai, agar dia mengerti dan setidaknya mau berbicara dan mendengarkan kita berbicara.
4. Apa Diksi ambigu yang sering kali kita pakai dalam kehidupan sehari hari?
Sakit Hati :Yang sakit perasaan atau memang penyakit di bagian hati
Keras kepala : Bandel atau kepalanya memang keras
5. Bagaimana membedakan Diksi Homonim ketika kata tersebut diucapkan (secara lisan)
Homonim adalah sama bunyi, sama tulisan, tetapi beda arti. Satu satunya cara membedakannya adalah kita harus mengerti kemana awal dan akhir pembicaraan orang itu mengarah.
Contohnya : Bisa saja bisa ular itu menyebar keseluruh tubuhnya jika ia tidak dapat cepat dibawa kerumah sakit.
Tentu jika sudah faham arah kalimatnya, maka akan faham homonim yang dimaksudkan.
6. Sebutkan Contoh dampak penggunaan diksi yang salah dalam kehidupan masyarakat sehingga secara tidak langsung menyinggung orang lain?
Contohnya kita bertabrakan bahu dengan seseorang dijalan karena tidak fokus, Lalu dia marah dan mengatakah 'Lo Buta ya? mata lo dimana?' . Contoh seperti ini merupakan hinaan tidak langsung pada kaum tunanetra.
Dan mirisnya lagi, contoh seperti diatas berulang kali kita temukan di dalam 'sinetron MURAHAN' indonesia.
7. Sebutkan kasus Diksi yang dilakukan oleh pejabat negara, dan apa tanggapanmu?
Akhir akhir ini dilakukan oleh K.H Ma'ruf amin, yang menggunakan diksi kaum difabel sebagai budek dan buta. Hingga dituntut oleh forum tunanetra.
Walaupun penjelasan tim ma'ruf amin mereka tidak bermaksud menyinggung kaum difabel, tetapi lain kali harus berhati hati dengan Diksi atau pilihan kata yang dipilih.
Belum ada Komentar untuk "Pertanyaan tentang Diksi atau pemilihan kata yang sulit"
Posting Komentar